gambar ini dibajak tanpa izin dari halaman : http://img.dailymail.co.uk/i/pix/2007/06_01/plasticrubbish3R_468x319.jpg?w=300&h=300

Teluk kuantan , Tepian Narosah 15 Maret 2072 ,,   Sore ini sangat panas. Seperti sore – sore hari biasanya. Kami berdiri di tepian narosah. Aku, beberapa temanku dan kakek ku yang banyak cerita. Kakeklah yang memaksa kami berlima untuk berdiri di tepi ceruk panjang ini untuk merayakan ulang tahunku.

Namaku aira, hari ini  15 Maret 2072. Aku sedang merayakan ulang tahun yang ke 11. Tidak ada yangmenarik bagi ku di hari ulang tahunku yang ke 11 ini.  Hanya beberapa potong kue tar sintetis dan setengah gelas air putih yang kami nikmati bertujuh. Satu – satunya yang menghiburku saat  ini adalah dongeng kakekku yang banyak cerita itu. Meski dongengnya tak masul akal tapi aku menyukainya, kakekku selalu menceritakan dongeng tentang  air.

Aku sangat suka air, bukan karena harganya yang mahal. Tapi karna ada kata air dalam namaku. Aira. Sore ini kakekku kembali bercerita tentang dongengnya yang telah puluhan kali diceritakannya kepada kami. Kakekku yang banyak cerita itu bercerita, dulu air mengalir deras di ceruk panjang di depan kami, kakek dan orang – orang di jamannya menyebut ceruk itu sungai kuantan. Orang – orang bebas mandi dan mencuci di sungai kuantan itu, airnya disedot dan dialirkan ke rumah – rumah penduduk.  Ikan – ikan berbagai jenis banyak sekali hidup di sungai kuantan dan bisa di pancing oleh siapa saja. Ada pohon-pohon bambu di pinggirnya. Bahkan di sekitarnya masih banyak hutan. Saat musim kemarau airnya jernih, di pinggirnya terhampar pasir pasir yang bersih. Bahkan sekali dalam setahun ada pesta rakyat yang disebut pacu jalur, dalam pesta rakyat itu sebuah perahu yang dibuat dari pohon besar berusia puluhan sampai seratus tahun, di dayung oleh puluhan lelaki dewasa dari  setiap daerah. Mengadu kecepatan hingga ke  hilir sungai. Setiap menyebut hilir sungai, kakekku yang banyak cerita itu selalu menunjuk – nunjuk kea rah ceruk yang jauh dari kami, tempat segunung sampah menumpuk, hmmm,, kakek yang aneh. Tapi aku sangat suka kakekku, karna kakekku pandai mendongeng.

Seperti biasa , kami semua tertawa setiap kakekku yang banyak cerita itu menceritakan dongengnya tentang air. Bukannya kami tidak sopan, tapi siapa yang bisa percaya kalau dulu ada air yang mengalir sebanyak itu di ceruk ini jika yang terlihat di sepanjang ceruk saat ini hanya tumpukan sampah, bercampur dengan lumpur dan zat asam yang penuh merkuri.  Kakek.., kakek. Kakek memang banyak cerita, padahal semua orang tahu, hanya orang kaya yang bisa minum air lebih dari setengah gelas dalam satu hari. Di dunia ini hanya sedikit sekali sumber air, setiap sumber air selalu dijaga oleh petugas – petugas bersenjata yang garang, jadi mana mungkin ada air yang mengalir deras dengan bebas ditempat terbuka, air kan mahal. Ditambah lagi dengan bumbu mahluk – mahluk  aneh yang tidak kami kenal. Hutan, Ikan, pacu jalur, ahhh,,, mahluk apa hutan dan ikan itu ???? ritual apa pacu jalur itu ??? dasar kakek yang aneh..

Suatu hari temanku pernah menyanggah kakekku, “ kalau memang dulu ada air mengalir di ceruk ini, kenapa sekarang tidak ada ?”. kakekku menjawab dengan sedih, tapi kami tertawa mendengar jawaban kakek. ha ha ha ha ha…., kami semua tertawa, bahkan temanku yang bertanya mukanya sampai merah padam karna tertawa., ha ha ha ha,,. Wajar kami tertawa, karna jawaban kakek sangat lucu. Kata kakekku orang – orang dulu menebangi hutan untuk dijual dan di olah kayunya. Di hulu sungai (kakek selalu menyebut ceruk itu dengan kata sungai) orang – orang menambang emas, menambang batu, menambang pasir, sampai mengobrak abrik dasar dan tebing sungai, karna itu air jadi kurang, habis dan kotor. ikan - ikan jadi punah. ,, Ha ha ha ha ha,, lucu sekali, orang – orang menjual barang yang murah tapi membuang barang yang mahal. Mana mungkin.Tidak mungkin ada orang sebodoh itu,,  Mungkin karna kami kecil jadi kakek pikir kami bisa di bodoh - bodohi. Padahal kami semua tahu, dipasaran, harga air itu 100 kali lipat dari emas, makanya hanya orang-orang kaya yang minum air lebih dari setengah gelas sehari. Batu ,, pasir, emas ???? setiap hari kami selalu menendang – nendangya di jalanan depan rumah tapi kakek bilang demi barang – barang itu sungai dongeng kakek menjadi kering dan kotor, ha ha ha ha,, kakek yang aneh.

Tapi kami semua menyukai kakek, ia tak pernah marah kalau kami bermain di rumahnya, kami selalu membuat buku – bukunya berantakan. Dirumah kakek banyak sekali buku buku dongeng, dongeng tentang sungai. dongeng tentang hutan, dongeng tentang binatang. Kami menyebut rumah kakek sebagai “istana dongeng”.  Di dinding kamar kakek ada sebuah gambar berpigura, kata kakek itu sebuah photo yang diambil pada tahun 2010. Orang – orang di photo itu sedang merayakan HARI AIR INTERNASIONAL.,, orang – orang dizaman itu merayakan hari air setiap tanggal 22 Maret. Cuma itu satu – satunya dongeng kakek yang masuk akal bagi ku. Wajar saja jika orang – orang memperingati hari air, karna air kan sangat mahaallll harganya. Tapi aneh juga kalau dipikirkan, mereka yang memperingati hari air malah menukar air dengan batu, pasir dan emas. Ahh..,, kakek kan memang aneh. Suka mengarang cerita yang aneh – aneh.

Hari mulai gelap, dan tetap panas. Kakek mengajak kami semua pulang. Sebelum pulang, kami semua berjanji , 7 hari lagi , tanggal 22 Maret 2072, kami akan menemani kakek ke pinggiran ceruk ini. Kami akan menemani kakek merayakan Hari Air internasional di pinggir sungai kuantan. Kakek selalu menyebut ceruk ini dengan nama sungai kuantan, dan kami mulai terbiasa menyebut ceruk ini sebagi sungai dongeng milik kakek :) 


Baca semua ...


dibajak tanpa izin dari : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_OJMKFPxQNYDoAVuIKNtshgspyHOq6fat-9MevLqigvruh8sAOPJ-KnE71D4EvpogwKUtUavieBK1C7r8sozsSYsG0QkK-nGAEYqYhy2ZRbzqmyfcBGTSKGYS2dprEW2h2C3zzPyLOVk/s1600/merah-putih.jpg



 Dan merdekalah kami,
Diantara hiruk pikuk century yang menjadi senyap, ditengah nazarudin yang menjadi penting dan lapindo yang terbengkalai.

merdekalah kami,
Diantara kepercayaan yang mendadak bangkrut, ditengah  kesejahteraan yang makin jauh dan hutang terus meningkat

merdekalah kami,
Diantara video porno karya anak negri, ditengah narkoba yang merajalela dan kasus teroris yang musiman.

merdekalah kami,
Dan
Dengan kukuh kami sadari 
Tlah merdeka kami

“Merdeka adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan, dsb); berdiri sendiri; tidak terikat; tidak bergantung kpd orang atau pihak tertentu; leluasa.” (KBBI)
Baca semua ...

 gambar dibajak tanpa izin dari : http://wakakak.net/kartun-lucu/

 
Meski dalam   Kamus Besar Bahasa Indonesia kata lucu diartikan sebagai “Menggelikan hati; menimbulkan tertawa; jenaka “  tetapi  bagi anak anak muda di desa koto taluk kuantan , (sebuah desa di kabupaten kuantan singingi propinsi riau) kata Lucu  telah berubah menjadi  kata yang bersayap, yang memiliki makna ganda. Kata lucu  menjadi kata yang memiliki makna lain yang negatif, rendah atau hal buruk yang pantas di tertawakan.  Saya tidak bias menjelaskan atau  membuat sebuah defenisi baku  tentang arti kata lucu bagi mereka.  Kadang kata lucu mereka gunakan untuk menyebut kebodohan seseorang, kadang untuk menyebut kecurangan keanehan, kadang juga untuk menyebut ketidak mampuan.  Jadi saat mereka mengucapkan “ Lucu kau ma !” ( kamu lucu ) atau “ iikk lucu nye kauuu” ( duuuh lucunya kamuuu) itu bukan berarti orang  yang disebut itu lucu, tapi tergantung dari peristiwa atau kejadian yang terjadi saat kata itu di ucapkan.

Dan kini di Bulan Ramadhan tayangan-tayangan lucu (defenisi KBBI) dengan gampang kita temui  di layar kaca tiap rumah, terutama saat- saat menjelang waktu sahur. Di bulan yang sewajarnya kita sebut sebagai bulan ilmu karena dibulan Ramadhan lah pertama kali perintah ‘membaca’  ( iqra’)  diserukan . Bahkan di bulan Ramadhan dizaman Rasullullah SAW  kegiatan keilmuan menjadi lebih marak dari bulan lainnya. Para sahabat yang biasa tinggal di teras masjid Nabawiy , pada bulan Ramadlan lebih banyak mengkaji kandungan ayat-ayat al-Qur’an. Mendiskusikan makna-maknanya sekaligus menghafal ayat dan tafsirannya. Apa hubungannya kelucuan dengan membaca atau kegiatan keilmuan ? saya tidak tahu :) Tapi apa hubungan tayangan tayangan lucu itu dengan jam sahur ? jelas saya tau,, pasti jumlah orang yg terjaga atau dalam bahasa sopannya “rating”. Ha ha ha :)

Jika biasanya  Ramadhan dengan segala tuntunan aktifitasnya menjadi madrasah untuk melatih diri menjadi lebih berkualitas sehingga pada akhirnya akan mengantarkan  manusia (muslim) menjadi pribadi pribadi berkualitas dan bertakwa tentu akan lain halnya jika kelucuan kelucuan yang disajikan kita biarkan begitu gencar datang ,  masuk dan menyusup ke rumah kita di bulan Ramadhan. Jangan-jangan kita akan gagal menarik manfaat dari Ramadhan. Sehingga akhirnya setelah Ramadhan berlalu kita justru hanya akan menjadi  manusia – manusia negatif yang aneh,  rendah dan  pantas di tertawakan.  Ha ha ha ha :)

Makanya, jangan mau jadi GENERASI “LUCU”.,,segera MATIKAN TELEVISI SAAT SAHUR !!!!!
Atau  jika kau terus bertahan dengan Ramadhan mu yang lucu , nanti beberapa orang akan berteriak pada mu “ Lucu Kau Ma ! ”
Baca semua ...
Dengan nama Allah yg maha pengasih yg maha penyayang ini halaman pertama pada blog ini, semoga setelah ini akan muncul banyak halaman halaman berikutnya. amin ?
Baca semua ...